Kabar Duka: Selamat Jalan Bunda Iffet, Ibunda ‘Bimbim Slank’ Wafat

Kabar Duka: Selamat Jalan Bunda Iffet, Ibunda ‘Bimbim Slank’ Wafat

Bunda Iffet Veceha Sidharta, ibu dari Bimbim Slank, dikabarkan wafat pada Sabtu malam (26/4/2025). Sosoknya dikenal sebagai penyelamat Slank dari narkoba

Otakotormedia – Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Pada Sabtu malam, 26 April 2025, Bunda Iffet Veceha Sidharta, ibu dari Bimbim Slank, berpulang dalam usia 77 tahun.

Informasi ini disampaikan langsung oleh manajer Slank, Denny pada awak media. Sebelumnya, Bimbim sudah mengabarkan bahwa kondisi sang bunda sedang menurun dan membutuhkan perawatan intensif.

“Tolong doain ya, Bunda sekarang lagi di rumah sakit. Lagi drop sih sekarang, butuh recovery panjang,” ujar Bimbim, dilansir dari Kompas, Kamis (25/4/2025).

Bunda Iffet bukan sekadar ibu dari Bimbim, melainkan sosok yang memeluk seluruh keluarga besar Slank dengan cinta dan ketegasan.

Kebaikan dan kasih sayangnya telah menyelamatkan Slank dari salah satu masa tergelap mereka, saat band ini hampir runtuh akibat jeratan narkoba di dekade 1990-an.

Jenazah Bunda Iffet disemayamkan di Jalan Potlot 3 No 14, Jakarta Selatan, sebelum dimakamkan di TPU Karet Bivak pada Minggu (27/4/2025).

Kilas Balik, Perjalanan Bunda Iffet Menemani Slank, Band Rock Legendaris Indonesia

Perjalanan Bunda Iffet bersama Slank adalah kisah perjuangan yang penuh cinta dan keteguhan. Di masa lalu, saat para personel Slank mulai terjerumus narkoba, Bunda Iffet tak tinggal diam.

Pada tahun 2015, ia pernah membagikan kisahnya dalam sebuah wawancara tentang perjuangan itu.

“Sebelum dia berniat untuk sembuh itu biasanya kita susah untuk mengajaknya, dan pada waktu itu Slank sudah mengikrarkan diri, mau berhenti pakai narkoba. Di milenium baru mereka ingin Slank bebas narkoba, itu saya bantu,” tutur Bunda Iffet, dilansir dari CNN Indonesia.

Namun, ia juga menekankan bahwa proses rehabilitasi tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Untuk berhenti, detoksifikasi, dan rehabilitasi tidak gampang. Butuh sekitar 10 hari, bahkan pada kasus tertentu bisa lebih,” ungkapnya.

Ia menceritakan bahwa bahkan saat sedang menjalani rehab, godaan masih besar. “Setelah 10 hari itu dia bisa pakai lagi. Kalau dilepas begitu saja kita tidak tahu. Ini pun waktu kita lagi rehab dia (Bimbim) telepon bandar,” ujar Bunda Iffet.

Dalam upayanya menyelamatkan Slank, Bunda Iffet menerapkan langkah-langkah ekstrem namun penuh kasih.

Ia menyita ponsel dan dompet para personel, melarang mereka membawa uang tunai, dan memastikan setiap pergerakan mereka dikawal sekuriti. Potlot, markas Slank, menjadi benteng sekaligus tempat rehabilitasi.

“Dibantu polisi segala macam, banyak yang jaga. Jadi Bunda tidak kasih uang, tidak kasih HP. Dia pergi ke mana-mana dikawal. Kan waktu itu sementara kita vakum dulu, kita belum berani soalnya banyak orang masuk. Usaha paling parah itu menjaga biar bandar enggak masuk,” kisahnya.

Lahir pada 12 Agustus 1937, Bunda Iffet menikah dengan Sidharta Manghurudin Soemarno, dan dikaruniai empat anak, termasuk Bimbim, drummer dan motor utama Slank.

Kepergian Bunda Iffet meninggalkan duka mendalam, namun semangat, keteguhan, dan cintanya akan terus hidup dalam perjalanan Slank dan di hati para penggemarnya.

Selamat Jalan Bunda Iffet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *