The 1945, band alternatif asal Semarang yang mengusung semangat dan perlawanan. Simak perjalanan mereka dari panggung komunitas hingga rencana rilisan digital pertama
Otakotormedia – The 1945 mengusung genre alternatif rock, indie, dan eksperimental. Mereka dikenal dengan vokal ekspresif, riff gitar tajam, bass berdetak kuat, lapisan keyboard blues atmosferik, dan drum dinamis.
Lagu-lagu mereka berbicara tentang keresahan, harapan, dan perlawanan, mencerminkan semangat mereka untuk terus berkarya tanpa terikat oleh standar industri.
Musik alternatif The 1945 sendiri berawal dari gabungan personel beberapa band lokal asal Semarang. Mereka kemudian membentuk sebuah proyek musik lintas genre yang menyatukan visi dan semangat baru.
Dengan formasi Awut Vokal, Joenathan Gitar, Chip Artristan Bass, Oka Keyboard, Ravi Drum. Mereka juga aktif tampil di berbagai gig komunitas, panggung independen, hingga festival musik alternatif.
Rilisan The 1945
Sejak debut, The 1945 telah merilis beberapa single yang dapat ditemukan di platform digital, antara lain: Tuhan Tolong Dengar, Pemberontak Kucing Hitam, Anak Terbuang, 10/10.
Bagi The 1945, musik bukan sekadar tentang menjadi terkenal, tetapi tentang terus berkarya dan menyuarakan pesan. Seperti yang diungkapkan oleh Joenathan, sang gitaris:

“Kami ingin musik kami bicara sendiri—tentang keresahan, harapan, dan perlawanan.”
Mereka percaya bahwa dengan terus bermain dan berkarya, mereka dapat menyentuh hati pendengar dan memberikan dampak positif melalui musik.
The 1945 bukan hanya sekadar band, tetapi juga bagian dari komunitas musik yang saling mendukung dan berkembang bersama.
The 1945 saat ini sedang mempersiapkan rilisan digital pertama mereka. Untuk mengikuti perkembangan terbaru dari The 1945, Anda dapat mengunjungi laman resmi mereka di Instagram @the___1945 dan Facebook The 1945.