Wawancara Eksklusif, Angga Badilz: HMGNC dan Perjalanan 23 Tahun dalam Industri Musik Elektronik Indonesia

Epic Symphony, Album pertama HMGNC yang disebut sebagai pionir musik elektronik di Indonesia

Otakotormedia – HMGNC (homogenic), unit elektronik asal Bandung yang terbentuk pada tahun 2002, telah melangkah jauh dalam perjalanan musik Indonesia. Dengan personil awal yang terdiri dari Dina Dellyana (synths, programming), Risa Saraswati (vokal), dan Grahadea Kusuf (synths, programming), HMGNC menjadi salah satu pelopor musik elektronik di tanah air.

Sebagai salah satu band yang memperkenalkan genre ini, mereka berhasil meninggalkan jejak yang mendalam dalam skena musik indie, terutama di Bandung. Kini, di tengah perayaan 25 tahun demajors, HMGNC mendapat kehormatan untuk merilis album ikonik mereka, “Epic Symphony”, dalam edisi vinyl yang terbatas.

Angga Badilz, selaku manajer dari HMGNC, berbagi cerita seputar perjalanan panjang band ini dalam industri musik.

Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Eksistensinya, demajors Rilis Album Kompilasi dan Vinyl Reissue & Repressing dari Album Ikonik

Dalam wawancara dengan Angga Badilz di sela acara perayaan 25 tahun demajors, ia menceritakan bagaimana “Epic Symphony”, album pertama mereka yang dirilis pada tahun 2002, menjadi tonggak penting dalam karier HMGNC.

Album tersebut tidak hanya menjadi salah satu karya paling berpengaruh di kancah musik elektronik Indonesia, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak band-band elektronik baru yang muncul setelahnya.

Meskipun tidak meraih kesuksesan besar seperti yang diharapkan, “Epic Symphony” telah membuktikan bahwa kualitas dan integritas karya HMGNC mampu bertahan dalam waktu yang lama.

HMGNC dan Perjalanan 23 Tahun dalam Industri Musik Elektronik Indonesia
HMGNC dan Perjalanan 23 Tahun dalam Industri Musik Elektronik Indonesia

Selain itu, dalam kesempatan ini, Angga juga memaparkan bagaimana perbedaan signifikan yang terjadi pada HMGNC, baik dari segi karya maupun cara mereka berinteraksi dengan penggemar.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif, Odongpejj: Tabraklari, Eksplorasi Kematangan dan Filosofi Album “Keluar Tumbuh Liar” di Tengah Perayaan 25 Tahun Demajors

Meskipun band ini tidak terlalu aktif di media sosial seperti banyak band kontemporer, HMGNC tetap menjaga semangat berkarya dan terus merilis musik baru, seperti single kolaborasi dengan Yun*chi, seorang penyanyi asal Jepang, yang dirilis akhir tahun lalu.

Bagi Angga, yang terpenting adalah menjaga kreativitas dan semangat untuk terus menghasilkan lagu-lagu yang bisa menginspirasi banyak orang.

Wawancara Eksklusif, Angga Badilz: HMGNC dan Perjalanan 23 Tahun dalam Industri Musik Elektronik Indonesia
Wawancara Eksklusif, Angga Badilz: HMGNC dan Perjalanan 23 Tahun dalam Industri Musik Elektronik Indonesia

A: Apa gebrakan HMGNC di perayaan 25th demajors?

Badilz: Yah di perayaan 25th demajors ini HMGNC diajak untuk merilis album yang penting bagi HMGNC. Album pertama, “Epic Symphony”. Album rilisan tahun 2002, sekarang 2025, berarti kurang lebih sekitar 23 tahun album itu menjadi tonggak sejarah untuk musik elektronik di Indonesia.

Salah satu album penting lah, jadi saya mewakili HMGNC sebagai manajer, senang banget. Appreciate banget ke demajors dengan perayaan 25th ini.

A: Seberapa besar pengaruh album pertama, Epic Symphony dengan karier HMGNC sampai sebesar sekarang?

Badilz: Yah gara-gara album pertama kan si HMGNC sampai sekarang masih ada. Meskipun memang bukan berarti sekarang ya dibilang rame enggak, dibilang sepi juga enggak. Tapi kita ada gitu. Tapi karena memang banyak yang terinspirasi oleh album itu gitu.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif, Gilang Fresandy: Si Tukang Aduk Musik Album “Thunder Boarding Schooll – Teenage Death Star”, yang Kerja Dengan Motto, ‘In A Punk Way!’

Nah gitu, jadi banyak band-band elektronik baru, karena dengerin album ini “Epic Symphony”. Jadinya itu yang bikin kita senang sebenarnya sih. Bukan karena album itu kita bertahan, jadi ramai. Enggak lah. Tapi kita senang, karena dari apa yang kita bikin jadi bisa banyak mempengaruhi. Itu aja sih.

Epic Symphony, Album pertama HMGNC yang disebut sebagai pionir musik elektronik di Indonesia
Epic Symphony, Album pertama HMGNC yang disebut sebagai pionir musik elektronik di Indonesia

A: Album Epic Symphony sejauh ini sudah terjual berapa copy selama 23 tahun ini? Tahu enggak berapa ribu copy?

Badilz: Sejujurnya saya tidak tahu yah. Karena memang dulu itu yang rilis album fisiknya si FFWD (Fast Forward Records). Tapi kalau ngomong ribuan, ya ada lah ribuan cuma tidak tahu angka pastinya berapa. Karena waktu itu juga kan saya belum di HMGNC masuknya.

A: Di era itu, HMGNC bisa dibilang pionir skena indie, terutama Bandung. Nah mas Badilz gimana melihat perbedaan HMGNC dulu dan sekarang?

Badilz: Paham banget lah. Salah satunya dibilang pionir musik elektronik lah, atau apapun itu gimana teman-teman yang menyebutnya. Cuman, kalau ngelihat sekarang bagaimana, eeee ya HMGNC mah gini aja.

Kita mah tetap bikin karya aja, tidak eeee. Harusnya sih kita berkonten yah, kayak band-band sekarang gitu mengaktifkan konten. Cuman karena saking sibuknya personal masing-masing jadi kita mah berjalan apa adanya aja. Yang penting nyiptain lagu.

Terakhir aja kita rilis single itu, nyiptain lagu sama Yun*chi, penyanyi dari Jepang gitu. Itu akhir tahun kemarin. Yah kita mah tetap berkarya aja. Kalau ngonten lagi pengen aja gitu.

Baca Juga: Saosin Indonesia Tour 2025: Rayakan 10 Tahun Hammersonic Festival dengan Penampilan Spesial di 5 Kota

Discography Album HMGNC (2002-2025)
Discography Album HMGNC (2002-2025)

A: Bocoran, apa yang sedang dikerjakan dan bakal dihadirkan sama HMGNC di tahun ini?

Badilz: Yang pasti sama demajors, kita akan rilis vinyl Epic Symphony edisi 25th itu. Kalau dari HMGNC sendiri bisa dipantau di Instagram @hmgnc.

A: Harapan buat teman-teman yang mengikuti HMGNC dari awal album Epic Symphony ini?

Badilz: Yang pasti harus lebih sukses yah dari HMGNC kaya gitu. Ataupun memang apapun yang HMGNC lakukan untuk bikin album itu bisa jadi inspirasi untuk teman-teman yang baru dan bisa lebih produktif berkarya lagi lah. Gitu. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *